Senin, 04 Juni 2012

Wawasan Nusantara

Tugas softskill, tanggal 27 Maret 2012




Wawasan nusantara
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

Arah pandang wawasan nusantara
Arah pandang wawasan nusantara di bagi menjadi dua, yaitu :
1. Arah Pandang Ke Dalam
Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan
segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun sosial. Arah pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangasa indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

2. Arah Pandang Ke Luar
Arah pandang ke luar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam
duna serba berubah maupun kehidupan dalam negeri serta dalam melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta kerja sama dan sikap saling menghormati. Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa kehidupan internasionalnya, bangsa Idonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan demi tercapainya tujuan nasional sesuai tertera pada Pembukaan UUD1945.



Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara

1.Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai Wawassan Nasional Bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita – cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan Visional dalam menyelenggarakan kehidupan Nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil.
2. Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3. Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan Visional.
4. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
5. GBHN sebgai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar Nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
Paradigma diatas perlu dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan perundang – undangan. Paradigma nasional ini secara structural dan fungsional mewujudkan keterkaitan hierarkis pyramidal  dan secara instrumental mendasari kehidupan nasional yang berdimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Fungsi wawasan nusantara
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu – rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Tujuan wawasan nusantara
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan – kepentingan individu, kelompok, suku bangsa atau daerah. Kepntingan – kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak. Nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara. Tujuan wawasan nusantara juga dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial". Yang dimaksudkan tujuan wawasan nusantara seperti pembukaan UUD 1945 adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan polatindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara. Dengan kata lain, wawasan nusantaramenjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapiberbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayahtanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :

1. Implementasi sebagai Pancaran
Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsaIndonesia yang sesuaidengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsaIndonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesiasampai sekarang. Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagiupaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan,persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertibandanperdamaian dunia.

2. Implementaasi dalam pembangunan nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban duniadan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif. Implementasiwawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklimpenyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalamwujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagaipenjelmaan kedaulatan rakyat.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakantatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatankesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu,implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaasumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerahsecara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modaldan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayahIndonesia secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerahtanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakansebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomikerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaansebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akanmenciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpamembedakan suku, asal usul daerah, agama, atau kepercayaan, serta golonganberdasarkan status sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satukesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budayabangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidakbertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.

d. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan keamanan
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamananakan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akanmembentuk sikap bela negara pada tiap warga negara Indonesia. Kesadaran dansikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini menjadi modal utama yangakan mengerakkan partisipasi setiap warga negara indonesia dalam menghadapisetiap bentuk ancaman antara lain :
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalahancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikutserta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaannegara dan bangsa.
3) Penerapan Wawasan Nusantaraa. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara.Khususnya di bidang wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara di foruminternasional. Sehingga terjaminlah integritas wilayah territorial Indonesia.Laut nusantara yang semula dianggap laut bebas menjadi bagian integraldari wilayah Indonesia.

a. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkansumber daya alam yang mencakup besar untuk kesejahteraan bangsaIndonesia.

b. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasionalterutama negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagaibidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasaranaekonomi, komunikasi dan transportasi.e. Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untukmenjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasasebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas pancasila.f. Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat padakesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan dankeamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa danNegara.
3
.

Implementasi dalam kehidupan politik
adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis,mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan dapat dipercaya.
4
.

Implementasi dalam kehidupan ekonomi
adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan danpeningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. 
5
.

Implementasi dalam kehidupan sosial budaya
adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima danmenghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnyadan merupakan karunia sang pencipta. 
H
.

Tantangan Implementasi Nusantara
1.

Pemberdayaan Masyarakata.

J
ohn Naisbit
dalam bukunya
GLOBAL PARADOX 
menyatakan : negara harus dapatmemberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.b.

Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitasdan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapatdilaksanakan oleh negara-negara maju dengan
Buttom Up Planning
, sedang untuknegara berkembang dengan
Top Down Planning
karena adanya keterbatasankualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa
G
BHN.
 
c.

Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangandan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukanterutama untuk daerah-daerah tertinggal.2.

Dunia Tanpa Batasa.

Perkembangan IPTEKMempengaruhi pola, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan.Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapitantangan global.b.

K
enichi Omahe
dalam bukunya
Bor 
de
less
Wor 
dan
The
En
of Nat 
on Stat 
e
 menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negaradalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satunegara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi,investasi, industri dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapikekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat danlebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.c.

Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan duniatanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingatperkembangan tsb akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam polapikir, pola sikap dan pola tindak di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3.

Era Baru Kapitalisme
a.

Sloan dan Zureker
Dalam bukunya
D
ic
onary of E 
c
onom
ics
menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistimekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dankebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untukberkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkankepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri. Di era barukapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukanaktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakatsehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.
b.

Lester Thurow
Dalam bukunya
The
Futur 
e
of Cap
ta
lis
m
menyatakan : untuk dapat bertahan dalamera baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance)
antara paham individu dan paham sosialis. Di era baru kapitalisme, negara-negarakapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekannegara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu Demokrasi,Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup.

3. Kesadaran Warga Negaraa.

a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan KewajibanManusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.

b. Kesadaran bela negaraDalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisikuntuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memeliharapersatuan. Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalamipenurunan yang tajam dibandingkan pada perjuangan fisik. 

4. Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global sebagai berikut :

1.Global Paradox
Menyatakan negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.

2.Borderless World dan The End of Nation State
Menyatakan batas wilayah geografirelatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tsb.Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih berarti.

3.The Future of  Capitalism
Menyatakan strategi baru kapitalisme adalahmengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat sertaantara negara maju dengan negara berkembang.

4. Building Win Win World (HENDERSON)
Menyatakan perlu ada perubahan nuansaperang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama,memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yangdemokratis.

5. The Second Curve(IAN MORISON)
Menyatakan dalam era baru timbul adanyaperanan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yangmengantar terwujudnya masyarakat baru.
 
Dari rumusan-rumusan di atas ternyata tidak ada satupun yang menyatakan tentangperlu adanya persatuan, sehingga akan berdampak konflik antar bangsa karena kepentingannasionalnya tidak terpenuhi. Dengan demikian, wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsaIndonesia dan sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masihtetap valid baik saat sekarang maupun mendatang, sehingga prospek wawasan nusantara dalamera mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global.Dalam implementasinya perlu lebih diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil, danterwujud apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan, yaitu keteladanan kepemimpinannasional, pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang memberikaninformasi dan kesan yang positif, serta keadilan penegakan hukum dalam arti pelaksanaanpemerintahan yang bersih dan berwibawa.

5. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Dalam mewujudkan keberhasilan implementasi dari wawasan nusantara, diperlukankesadaran warga negara Indonesia untuk :
1.Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara sertahubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.
2.Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwadalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantarasehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.Agar kedua hal tersebut dapat terwujud, diperlukan sosialisasi dengan program yangteratur, terjadwal, dan terarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar